Monday, December 31, 2007

About Me

Terlahir pada hari Kamis, 17 September 1981 sebagai anak sulung dari dua bersaudara di Bontosuka, Desa Singa Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan di sebuah gubuk kecil yang terletak di tengah kebun.

Sejak kecil belajar mengaji dari Ayahanda tercinta yang juga mengajar anak-anak lain bahkan sebelum aku lahir sudah jadi guru mengaji dan sampai sekarang masih membaktikan diri mengajarkan anak-anak untuk tidak buta Al-Qur’an. Sebuah kebanggan tersendiri dari sosok Ayahku yang jumlah muridnya sudah tak terhitung jumlahnya dari berbagai generasi.

Aku tidak sempat menikmati cerianya masa TK tetapi langsung masuk Sekolah Dasar pada tahun 1988 di SD Negeri 68 Tibona. Pada tahun 1994 melanjutkan ke SLTP Negeri Batuasang (Sekarang SMP Negeri 2 Herlang), dan pada tahun 1997 melanjutkan ke SMU Negeri 1 Herolangelange (sekarang SMA Negeri 1 Herlang) dan selesai pada tahun 2000. Pada tahun 1998, tepatnya saat duduk di kelas II SMA, mendapatkan kepercayaan untuk memimpin OSIS SMU Negeri 1 Herolangelange.

Tahun 2000 mencoba mengadu nasib ke Kota Makassar mengikuti Seleksi Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN: sekarang SPMB) dan diterima di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar (UNM) mendalami Program Studi Pendidikan Fisika yang diperuntukkan menjadi tenaga pendidik (Guru).

Selama mahasiswa berusaha terjun ke organisasi kemahasiswaan untuk berusaha memperkaya khasanah berpikir. Berikut sekelumit organisasi kemahasiswaan intra dan ekstra kampus yang pernah aku geluti:
  1. Pengurus Generasi Muda Peduli Pariwisata (GEMPAR) tahun 2001
  2. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak tahun 2002
  3. Koordinator Badan Legislatif Forum Komunikasi Mahasiswa Herlang (FKMH) periode 2002/2003
  4. Pengurus Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) Fakultas MIPA UNM Periode 2002/2003
  5. Presiden Perhimpunan Mahasiswa Pemerhati Negara (PRIHATIN) Konsulat Jenderal Sulawesi Selatan Periode 2002/2003
  6. Sekretaris Umum Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) Fakultas MIPA UNM Periode 2003/2004
  7. Pengurus Dewan Majelis Syuro Organisasi Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) Fakultas MIPA UNM Periode 2004/2005
  8. Staf Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas MIPA UNM Periode 2004/2005
  9. Ketua Umum Ikatan Pelajar dan Mahasiswa (IPMAH) Bulukumba Komisariat Herlang Periode 2004/2006.
    Menyelesaikan kuliah Strata Satu dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2005 tepatnya pada tanggal 25 Agustus 2005.

    Masih pada tahun yang sama tepatnya pada bulan November 2005 mulai menjejakkan kaki ke dunia kerja di Sistem Sekolah Cerdas Indonesia (SSCI) pada salah satu cabangnya yang bernama Makassar Cyber Education Center (MCEC), dan pada bulan Juni 2006 dipindahtugaskan ke cabangnya yang lain yaitu di Parepare Cyber Education Center (PCEC).

    Pemindahan ini lebih karena pada bulan Juni 2006 itu saya di terima menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Parepare sebagai tenaga pendidik alias guru mata pelajaran Fisika (Sesuai spesifikasi kesarjanaanku).
    Kota Parepare tempatku bekerja sekarang terpisah jarak kurang lebih 500 km dari tempat kelahiranku Bulukumba dan berjarak sekitar 150 km dari kota Makassar. Entah sampai kapan aku akan berada di kota ini karena jauh di lubuk hatiku ingin kembali mengabdi di tempat kelahiranku, dekat dengan keluarga.

    Sunday, December 30, 2007

    Selamat Datang 2008, Selamat Tinggal 2007 (Kelam)

    Perjalanan waktu mengantar kita ke penghujung tahun 2007 dan menyongsong tahun 2008. Kenapa pergantian tahun begitu istimewa bagi banyak orang padahal bagiku hanya sebuah simbol pertukaran waktu yang tak lebih dari sekedar penamaan, penanda waktu belaka. Tak semestinya ada pesta karena pesta adalah seremonial atas sebuah kemenangan lalu benarkah pergantian tahun adalah kemenangan? Apakah tahun yang berlalu telah berhasil kita taklukkan dengan kesuksesan gemilang dan perubahan diri ke arah yang lebih baik?

    Terlepas dari semua itu, masing-masing diri berhak untuk melakukan apa saja atas dasar HAM. Aku lebih memilih untuk merefleksi diri atas apa yang terjadi dalam perjalan hidupku setahun terakhir, di tahun 2007.

    Jika sebagian orang berpesta menyambut tahun 2008, maka aku justru sebaliknya karena berbagai peristiwa di tahun 2007 cukup membuatku tertunduk lesu. Aku tidak menjadi lebih baik tetapi stagnan kalau tidak ingin dikatakan mengalami kemunduran. Tahun 2007 kujalani dengan musibah dan kesengsaraan yang akan membekas sepanjang hidupku.

    Peristiwa terburuk aku alami tanggal 16 September 2007 (sehari sebelum aku ulang tahun), dimana aku harus kehilangan beberapa ruas jari kiri akibat kecelakaan yang membuat jariku harus aku ikhlaskan untuk diamputasi dan sebagian lainnya tidak kembali normal. Menjadikan aku harus menyandang gelar cacat seumur hidup. Kecelakaan yang tak semestinya terjadi akibat ulah dan campur tangan manusia yang mungkin tak pantas dianugerahi pengorbanan sebesar itu. Tetapi aku sadar bahwa inilah takdir yang harus kujalani, meski pahit namun harus tetap aku telan sebagai sebuah konsekuensi pilihan hidup.

    Hari-hari setelah kecelakaan itu mungkin adalah hari-hari yang paling menyiksa dan menyesakkan. Luka bekas operasinya belum sembuh hingga kini yang membuatku tidak lancar menjalankan aktivitas terutama jika berinteraksi dengan keyboard. Ternyata derita itu belum cukup karena kekejaman terus mendatangiku yang kadang membuat aku menggerutu dan ingin melumat habis pemerannya tapi aku tak mampu melakukannya. Harga diri yang selama ini kupegang teguh dan kujaga telah terinjak tercampakkan ke dasar yang paling hina. Harga diriku telah tergadai yang entah dengan apa menebusnya sehingga aku bisa memilikinya kembali. Kedamaian telah menjadi milik orang lain yang tak mampu aku temukan lagi, merebut malam-malamku yang seharusnya indah dengan mimpi-mimpi, mengembalikan tubuhku menjadi tengkorak berjalan. Aku sebut itu kekejaman dan kebodohanku tak bisa lepas dan keluar dari masalah itu.

    Aku akan menyeberang ke tahun 2008 dengan segudang persoalan yang tidak mampu aku tuntaskan di tahun 2007. Walau dengan sisa kekuatan yang ada aku akan berusaha bangkit berdiri dan belajar berjalan tegak kembali, memunguti harga diri yang terberai yang mungkin tak akan utuh lagi atau aku harus menebusnya dengan harga yang sangat mahal agar semuanya kembali.

    Selamat datang tahun 2008. Coba perlihatkan lagi kecongkakanmu sebagai bagian dari waktu yang terlalu sombong seakan penentu segalanya. Waktu, andai kau tau betapa aku dendam padamu...!!!, atas apa yang telah kau buktikan dalam perjalanan hidupku.

    Selamat Ulang Tahun yang pertama Blacky kekasihku. Kau juga tidak lebih baik karena kaulah yang membuatku cacat seperti ini, tetapi minimal kamu mampu sedikit mengerti keinginanku.

    Sunday, December 16, 2007

    Selamat Hari Raya Idul Adha 1428 H

    Syarief ToKonjo selaku admin blog tokonjo mengucapkan selamat Hari Raya Idul Adha 1428 H tahun 2007 M. Meski saya belum jelas kapan pelaksanaannya, ataukah telah ditetapkan oleh pemerintah tetapi belum saya ketahui, entahlah. Memang akhir-akhir ini malas nonton berita atau baca koran. Alasannya SIBUK.
    Mungkin ucapan ini terlalu cepat, ini semua karena besok saya mau pulang ke kampung halaman berlebaran dengan keluarga. Jaraknya cukup dekat, hanya sekitar 500 km. Berhubung karena kampung halamanku pedalaman maka otomatis tidak ada internet kecuali pake telpon rumah tetapi itupun tidak mungkin karena saya belum punya laptop atau PC di rumah.
    Untuk itu, saya memohon izin kepada pengunjung blog ini dari manapun asalnya, terutama kepada teman-teman blogger yang sering berkunjung ke blog ini. Mungkin saya akan cuti ngeblog beberapa minggu hingga menjelang tahun baru karena rencana tahun 2008 akan saya jalani di kota Parepare ini. Ada banyak agenda untuk hari itu.
    Untuk blogku tersayang, selamat tinggal untuk sementara waktu, aku pasti akan merindukanmu seperti biasa yang karena kerinduan itu aku setiap saat mengunjungimu. Terasa ada yang kurang jika komputer ini aktif tetapi blog ini tidak terpampang di layar dengan suguhan mozilla firefox.
    Sekali lagi, Selamat Hari Raya Idul Adha 1428 H. Wassalam

    Monday, December 10, 2007

    Lelaki Yang Berjalan Mengendap

    Sebuah cerpen: Andhika Mappasomba (Sastrawan Muda Makassar)

    Lelaki itu selalu datang dengan berjalan mengendap-endap nyaris tanpa suara. Ia tak bisa ditebak oleh siapapun tentang kehadirannya yang selalu mengundang banyak pertanyaan pada setiap mata yang sempat melihatnya. Dan kepergiannya pun selalu menyisakan tanya tentang sosoknya yang tak lazim. Ia sangat sering muncul pada moment penting di kota ini. Entah itu kematian, seminar publik, pagelaran-pagelaran seni, persidangan para koruptor, di tengah-tengah demonstrasi, tawuran massal, hajatan orang-orang pinggiran, kecelakaan lalu lintas dan banyak lagi. Beberapakali sosoknya menjadi topik berita di koran ibu kota.
    Lebih dari sepuluh kali aku pernah melihat lelaki itu. Namun, perbincangan tentang sosoknya bukanlah buah bibir yang lekas basi dan membusuk tapi, sosoknya adalah buah yang selalu segar dan matang dalam kabar berita. Setiap hari akan selalu saja tersaji sebuah cerita segar dari warung kopi, kantin kampus, pasar, bahkan di ruang kantor-kantor instansi X tentang lelaki itu. Entah siapa yang selalu menghembuskan sosok dirinya sejak awal hari?. Inilah misteri yang tak pernah terjawab.
    ** *** **

    Dalam sebulan ini, tak kurang dari dua puluh sembilan jenis cerita dengan topik yang berbeda tentang lelaki itu. Aku mendengarnya dari mulut yang tak henti menebar gossip keresahan hidup. Ada yang pernah melihat lelaki itu mengikuti sebuah seminar tentang filsafat dan POLITIK di salah satu hotel berbintang di kota ini. Konon, lelaki itu datang sendiri dan mengikuti seminar itu hingga tuntas tanpa pernah berkata-kata. Ada yang pernah melihatnya sedang sedih dan nampak murung duduk terpaku di halte kampus di sore hari. Ada yang pernah melihatnya ikut dalam pawai para demonstran berjalan kaki dengan mengendap-endap keliling kota untuk menolak MORATORIUM utang dan PROTES kenaikan BBM. Ada yang pernah melihatnya sedang memancing di sebuah teluk yang menurut sebagian orang kalau laut itu telah tercemari RACUN. Ada yang pernah mendengar kabar bahwa lelaki itu ditangkap petugas karena dicurigai sebagai mata-mata TERORIS. Ada yang pernah melihatnya sedang berada di AMERIKA berjalan mengendap santai di sekitar taman patung Liberty. Ada yang pernah bertemu dengannya di MABES POLRI. Ada yang pernah bertemu dengannya di ISTANA NEGARA. Ada yang pernah bertemu di kantor DPR-MPR-RI. Ada yang pernah numpang di becak yang dikemudikannya. Ada yang pernah menjadi penumpang di angkot yang disetirnya. Ada yang pernah mendengar kabarnya bahwa lelaki itu ikut menjadi relawan ke Aceh. Ada yang pernah melihatnya menjadi pembicara pada sebuah seminar tentang MILITER di SINGAPURA. Ada yang pernah mengikuti ceramahnya di sebuah pesantren di tanah Pasundan. Ada yang pernah melihatnya menjadi pemeran utama pada pementasan teater tanpa kata, dan segudang cerita lainnya tentang lelaki misterius itu. Tak pernah basi dan ada habisnya.
    ** *** **

    Aku melihat lelaki itu berjalan mengendap kearah pinggiran kota yang sunyi. Aku membuntutinya juga dengan langkah yang mengendap. Ia berjalan sangat pelan. Kakinya sangat lembut ketika menyentuh bumi. Tubuhnya yang terbungkus jaket hitam tebal menambah kemisteriusannya bagiku. Setengah jam sudah aku membuntuti langkah lelaki itu. Namun, belum ada tanda-tanda bahwa ia akan berhenti.
    Malam semakin dalam. Langit yang tanpa bulan sepotong pun membuatku agak ngeri dengan suasana yang senyap. Lelaki itu terus berjalan dengan mengendap seperti tak berujung. Aku menyerah karena lelah dan berbalik arah. Pulang.
    ** *** **

    Setahun sudah peristiwa ketika aku membuntuti lelaki itu berlalu. Namun, cerita tentang sosoknya yang misterius dan kehadirannya yang selalu berjalan mengendap itu tak pernah sirna dalam gossip keresahan hidup. Bahkan, sosoknya kini semakin dibahas luas oleh para pakar Psikologi, Politik, Sosiolog, dan pakar lainnya dari berbagai sudut pandang di berbagai media cetak dan elektronik. Lelaki itu tidak hanya populer di kota ini. Tapi media massa di seantero negeri dan negara tetangga telah menjadikannya berita hangat dan bersambung nyaris setiap hari. Beberapa kepala daerah dan pejabat negara lainnya pernah mengundangnya secara khusus. Tapi, lelaki itu tak pernah datang memenuhi satu undangan pun. Tak ada seorang pun yang tahu alasan ketidakhadiranya
    ** *** **

    Fenomena lelaki yang selalu berjalan mengendap itu telah membuat banyak orang menjadi tergila-gila akan beritanya. Koran-koran yang terbit di seantero negeri selalu habis terjual sejak dini hari. Koran yang tak memuat beritanya dalam sehari akan dimaki oleh pelanggannya. Akhirnya, banyak wartawan yang menjadi gila karena sering dimaki oleh atasannya bila terlambat berburu gosip lelaki misterius itu. Namun, wartawan yang pandai berbohong dan mengarang berita akan selamat dari makian atasan dan pemecatan tak jelas alasannya.
    ** *** **

    Setelah berita tentang lelaki itu dinyatakan terlarang oleh pemerintah lima bulan lalu dengan alasan SARA, berita tentang lelaki itu pun tak pernah muncul lagi. Cerita tentang lelaki itu pun seperti pergi dengan berjalan mengendap-endap tanpa suara.
    ** *** **

    Aku terus melacak informasi tentang kehadiran lelaki misterius itu dari berbagai sumber yang dapat kupercaya dengan diam-diam. Kadang aku harus ke perkampungan penduduk desa yang sangat terpencil, pulau asing, bahkan pegunungan terjal dan agak tandus dan panas. Aku tak pernah menemukannya.
    Dalam keputusasaanku mencari lelaki misterius itu selama bertahun-tahun, hingga kini lelaki itu selalu datang dalam mimpi malamku. Walau tak ada lagi kabar dan orang yang menggosipkan dirinya dalam keresahan hidup, aku selalu berharap bahwa kelak, lelaki itu akan datang dengan berjalan mengendap menghampiri aku di kamar kecil yang bercat putih ini.
    ** *** **

    Aku telah jatuh cinta pada lelaki misterius itu. Sampai kapan pun jika Ia tak datang, aku tak akan berhenti menulis tentang kerinduanku pada langkah kakinya yang mengendap-endap dengan tubuh yang terbungkus jaket hitam.

    Di sini tak ada yang mau bicara denganku. Mereka menganggap aku gila. Tapi, biarlah. Sebab aku sadar bahwa di dunia yang telah dibuat gila ini, hanya akulah yang sadar. Satu-satunya yang membuat aku merasa betah di tempat ini adalah dikarenakan mereka tak pernah melarang aku tertawa tanpa sebab dan berteriak membaca mantra dan puisi cinta tentang kerinduanku pada lelakiku yang selalu datang dan pergi dengan berjalan mengendap-endap dalam realitas hidup yang diendapkan

    Makassar,13/01/2005
    Jika cerita ini belum selesai, kami persilahkan pembaca menafsirkan atau bahkan menulis kelanjutannya. Atau memang cerita berakhir di situ...

    Wednesday, December 5, 2007

    Belajar, Belajar dan Belajar lagi

    Malam ini kembali aku utak atik blog ini. Beberapa hari terakhir aku dipusingkan oleh sidebar blog ini. Sebelum menggunakan template XML ada sidebar yang berisi daftar judul postingan terbaru atau recent post. Tetapi untuk template baru fasilitas itu tidak ada dan harus menggunakan RSS Feed. Aku udah coba mencari referensi ke sesepuh blog termasuk kolom tutorial Milik Mas Rohman tetapi belum temukan yang sesuai harapan. Mungkin Mas Rohman sibuk sehingga tidak menjawab beberapa pesan yang saya tinggalkan di beberapa postingannya. Memang ada tutorialnya di kolom tutorial tetapi ketika aku ikuti instruksinya, malah url feed blog ini invalid.
    Aku kemudian mencari referensinya ke blognya O-om, dapat tutorialnya. Tetapi aku gak sreg karena di daftar postingan juga disertakan ringkasan isi postingan padahal yang aku inginkan hanya judul postingan saja yang muncul. Oleh O-om melalui chat di YM disarankan menggunakan RSS Feed dengan menambah elemen halaman yang berisi Feed. Aku coba masukkan url feed blog ini: http://tokonjo.blogspot.com/atom.xml tetapi kata blogger url feed tidak valid. Dan anehnya itu terjadi untuk semua blogku, padahal kalau aku masukkan RSS feed orang lain, malah terbaca, heran. Menurut analisa O-om, url feed blog ini diproteksi oleh feedburner.
    Akhirnya O-om sarankan menggunakan feed dari feedburner.com yang memang sudah lama aku daftarkan blog ini disana. Maka aku coba dan inilah postingan pertama yang mudah-mudahan saja terpampang di sidebar Postingan Terbaru, karena menurut O-om lagi, bahwa hanya postingan terbaru setelah pemasangan yang terdeteksi, postingan sebelumnya tidak. OK, semoga saja.
    Terima kasih untuk O-om yang selalu siap menjawab setiap masalahku dalam dunia blog. Terima kasih juga untuk Mas Rohman yang walau tidak menjawab pertanyaanku untuk kasus ini tetapi perwajahan blog ini saya peroleh dari blog beliau. Bahkan ketika aku minta untuk dibuatkan template XML yang teksturnya sama dengan blog ini, benar-benar dibuatkan. Sebelumnya template blog ini adalah versi classic yang saya download dari Pannasmontata, tetapi oleh Mas Rohman diubah menjadi versi XML. Makasih banyak semua. Terus berkarya dan membimbing blogger baru Indonesia agar Blogger Indonesia berjaya.

    Saturday, December 1, 2007

    FasterFox: Percepat Koneksi Firefox


    Masih tentang Firefox. Mungkin rekan-rekan bertanya-tanya kenapa saya seakan mengidolakan browser ini. Sedikit cerita, blog ini pernah berantakan karena kasus browser. Blog ini aku kelola menggunakan Firefox dan jarang menggunakan Internet Eksplorer karena loadingnya yang sangat lambat. Iseng-iseng buka blog ini menggunakan Internet Eksplorer, alangkah kagetnya karena sidebarnya melorot ke bawah yang seharusnya berada di samping kanan. Maklum masih blank dalam dunia blog sehingga sempat pucat pasi karena blog pertama dan utama ini berantakan. Aku coba utak-atik dan di luar dugaan hasilnya malah error alias tidak bisa diakses. Saya sempat tidak tentram tidur selama tiga hari. Dari situlah kebencian terhadap Internet Eksplorer berawal (maaf, ini pendapat pribadi). Sudah ah ceritanya, nanti penggemar Internet Eksplorer marah....
    Saya ingin berbagi kepada rekan-rekan yang seide dengan saya bahwa Firefox adalah browser yang memuaskan. Ini tentang sebuah fitur tambahan atau add-ons pada Firefox yaitu FasterFox yang dibuat oleh Tony Gentilcore yang dapat meningkatkan kecepatan browser Firefox kita saat berinternet terutama ketika sedang berinternet di komputer jaringan, misalnya berinternet di warnet alias warung internet. Menurut informasi, FasterFox ini mampu meningkatkan kecepatan Firefox sebesar 20% lebih dari biasanya. Hanya saja setelah saya ujicobakan pada Firefox 3.0 Versi Beta 1 (yang masih dalam tahap ujicoba) belum support untuk FasterFox. Tetapi yakin saja tidak lama lagi akan support mengingat Firefox 3.0 Versi Beta 1 terus mengalami perbaikan performa, jadi untuk sementara hanya bisa digunakan untuk Firefox versi lama.
    Bagi rekan-rekan yang berminat bisa memburunya di situs resmi www.mozilla.com dengan proses instalasi yang cukup sederhana. Cukup mengklik "Install Now" dari browser Firefox maka secara otomatis add-ons ini akan didownload dan terinstall pada komputer kita dan secara otomatis akan tampil sebuah icon baru di sebelah kanan bawah browser Firefox kita yang sedang kita gunakan. Bagi yang telah mahir mengutak atik add-ons dapat mengkonfigurasi ulang beberapa options yang ada pada ads-ons ini, caranya klik kanan pada icon lalu options maka akan ada beberapa pilihan setting di sana. Mari menjelajahi dunia maya dengan segala kesenangan di dalamnya lebih cepat dari biasanya dengan meng-KLIK DI SINI.