Sumber inspirasi itu belum mati, sumur itu belum juga kering tetapi waktu seakan berusaha keras membunuhnya dan menyerap habis sisa airnya. Atau aku hanya terlalu phobia dengan waktu yang terlanjur membencinya dan membalasku karena aku selalu meng-kambing hitamkannya.
Aku mungkin terjerat dalam kesesatan zaman, melilitku dengan tangannya yang tidak terbatas jumlahnya bak gurita. Tubuhku tak lagi nampak sehingga aku seakan bagian darinya karena dia menutupi diriku dan menghilangkan identitasku. Kenapa aku harus sampai ke titik ini, aku tidak lagi bisa melihat dunia selain cengkraman tangan gurita zaman yang semakin kuat mencengkram tubuhku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu, menunggu takdir menjatuhkan pilihan. Entah esok aku masih ada, karena hari ini pun begitu sulit kulalui.
No comments:
Post a Comment