Jam 06.00 pagi ha-pe ku bunyi, dengan mata yang masih enggan terbuka kulihat Shanty memanggil. Aku tau tujuannya, membangunkan aku karena sebelumnya dia sudah janji. Rencananya mau dibangunkan jam 05.30 tapi aku mengubah jadwal pada jam 04.30 lewat sms karena sampai jam itu aku belum bisa tidur. Isi sms nya meminta Shanty bangunkan jam 06.00 saja, bukan jam 05.30.
Aku sulit tidur karena mungkin sebelumnya minum kopi (Iqa bilang: pikiranku bloon karena minum kopi). Aku berusaha pejamkan mata tapi kelengkapanku untuk pembukaan Prajabatan terus menghantui. Mungkinkah toko itu cepat buka? Aku kehilangan kesadaran sekitar jam 5 seiring dengan lantunan ayat suci dari masjid-masjid di sekitaran tempat tinggalku dan baru tersadar jam 06.00 pagi oleh panggilan Shanty itu. Makasih Shan, kamu memang adik yang baik.
Aku bergegas bangun, tidak seperti biasanya yang malas-malasan. Aku tidak langsung mandi tapi panasin si Blacky dulu plus mengelusnya dengan kain halus agar kinclong. Setelah itu baru mandi, pasang setelan KORPRI dan tidak lupa tenggerkan kopiah di kepala yang aku beli di Senggol, nampang depan cermin, wah “kebapakan” banget. Menu wajib mandi pagi, bersin-bersin hebat tidak terlewatkan karena penyakit pholip.
Aku segera berangkat. Karena Hotel Graha di pinggiran kota, diperjalanan aku tak sedikit berpapasan dengan orang dengan setelan sama yang artinya peserta prajabatan juga yang sudah menuju ke tempat kegiatan sementara aku malah memacu si Blacky masuk kota. Mungkin mereka berfikir aku salah informasi tempat, tetapi aku tidak ambil pusing. Si Blacky terus melaju lewat depan Toko 75, wah belum buka. Alamat kacau nih. Aku terus ke Toko Harmonis, kejadian sama aku temui. Aku terancam gak dapat papan nama dan lencana KORPRI kalau begini. Aku berpikir beli pulsa dulu karena di depan toko itu ada nomor telpon, aku mau hubungi pemiliknya. Tapi saat aku mutar ke samping toko itu, ada perempuan berdiri depan pintu samping yang sepertinya mau masuk ke toko itu sambil meneriaki penghuni di dalamnya. Aku bertanya “ada orang gak di dalam?”, dia jawab “ada”. Aku ikutan menunggu disitu. Tak lama orangnya keluar, setelah utarakan maksud, dia minta notanya. Aku utak atik dompet koq tidak ada, tapi aku berpikir aku siap bayar ulang yang penting barangnya ada. Tetapi ternyata notanya ada tapi terselip diantara lembaran-lembaran uang dan akhirnya papan nama itu ada di tanganku, dan untungnya disitu juga dijual lencana KORPRI. Aku tersenyum lega. Dewi Fortuna ternyata masih senang berselingkuh denganku. Aku kemudian memutar arah ke tempat kegiatan dengan santai karena waktunya masih banyak.
Di hotel Graha sudah banyak yang datang, termasuk teman-teman se unit kerjaku. Kami berbincang lepas dan tak lama dipanggil masuk ruangan untuk geladi bersih (apa yang bersih, kotor aja tidak ikut…???). Tetapi relatif mudah saja. Yang paling mengesankan adalah pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya. Aku menyanyi dengan lantang dan entah mengapa seperti itu bahkan aku merasa bulu tubuhku merinding. Geladi bersih selesai dan tinggal menunggu kedatangan Walikota Parepare M. Zain Katoe. Tidak lama beliau datang dengan senyuman khasnya, dan pembukaan dilangsungkan dengan khidmat. Dan kembali bulu tubuhku merinding pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat. Mungkin karena terlalu lama aku tidak menyanyikannya. Setelah pembukaan, masuklah materi pengantar Diklat Prajabatan yang intinya tentang pelaksanaan Prajabatan Gol. III. Itu berlangsung sampai sore sekitar jam 15.45. Berhubung materi terakhir adalah Ceramah Umum dari Walikota dan beliau tidak bisa hadir, peserta dipulangkan.
Sungguh hari pertama yang melelahkan, diawali dengan deg-degan dan berakhir pada rasa ngantuk hebat di ruangan. Panitia mengingatkan “tidak boleh tidur kecuali tertidur”. Aku yakin sanggup menjalani Prajabatan ini selama dua minggu ke depan. “Ayo Syarief, semangat jangan lemes”, itu sms dari Iqa (Rifqa Nukman: Karyawan GraiHalo Telkomsel Bulukumba). Makasih Iqa, makasih Shanty, you are my best friend (jangan diketawai kalau English nya salah ya…)
No comments:
Post a Comment