Terbongkarnya kasus pajak sebenarnya bukan hal yang luar biasa di negeri ini. Dalam setiap instansi kita sering mendengar istilah "lahan basah". Jujur, istilah ini populer di telinga saya karena polisi lalu lintas kadang di sebut sebagai "lahan basah" di institusi kepolisian. Apakah karena polisi lalu lintas selalu berada di jalan raya sehingga kehujanan terus kemudian disebut lahan basah? Ah... Anda tidak terlalu bodoh untuk menafsirkan itu.
Jadi wajar jika makelar kasus terjadi di Departemen Perpajakan karena mereka memang berurusan langsung dengan uang, uang rakyat yang disetorkan kepada negara. Bukankah itu yang dinamakan "lahan basah". Pertanyaannya, siapa yang tidak ingin uang? Para pejabat saja yang sudah bergelimang uang masih saja mengejar uang meski dengan korupsi apalagi kita rakyat kecil yang memang tidak punya uang dan jelas-jelas butuh uang.
Gayus Tambunan adalah salah satu contoh. Terlahir dari keluarga yang sederhana tetapi seketika menjadi orang yang bergelimang kemewahan. Semua itu karena Gayus Tambunan berada di "lahan basah". Ketika Anda ada di posisi Gayus, dimana orang-orang di sekitarnya sudah menimba uang dari "lahan basah" tersebut, apakah Anda akan tinggal diam? Hahahaha... Mungkin Anda akan dianggap bodoh yang berusaha jujur sendiri di tengah-tengah pencuri. Tunggu saja para pencuri itu akan mengucilkan Anda karena dianggap orang aneh atau bahkan mereka akan berusaha menghabisi Anda.
Saya tidak mengajak Anda untuk menjadi seperti Gayus. Tetapi coba pikirkan sekali lagi jika Anda berada di posisi Gayus, ketika sudah menemukan jawaban akan menjadi seperti apa Anda, jangan takut untuk mengakui bahwa Gayus itu hanya orang yang memanfaatkan kesempatan di "lahan basah". Apakah Anda masih idealis? Selamat karena Anda satu-satunya orang jujur di negeri ini, karena yang kelihatan jujur pun sebenarnya hanya berpura-pura jujur untuk menutupi ketidak jujurannya.
No comments:
Post a Comment